Sejak kecil anak anak sudah kami biasakan untuk tetap merasa bahagia dengan apa adanya bukan bahagia dengan ada apanya yang di miliki.Semua ini kami lakukan karena kami sadar bahwa kami tak kan mungkin mendampingi mereka selamanya dalam hidup ini.Mereka harus membiasakan hal hal yang akan punya dampak baik di kemudian hari.
Karena hidup terkadang tak selalu sesuai dengan yang kita harafkan.Akan ada masa dan keadaan di mana tidak menyamankan.Karena hidup tak selalu semulus chiz cake.
Mereka kami ajak menikmati hidup dengan rasa syukur bukan dengan menggerutu dengan banyak keluhan.
throwback 2004
Cara mengajarkan dan mengenalkannya yang kami terapkanpun tak begitu terlihat langsung,kami memasukannya pelan pelan dalam setiap harinya.Salah satunya dengan kegiatan bersepeda bersama anak anak.
Dengan bersepeda kami mengajak mereka berkeliling mengenal sejengkal demi sejengkal dunia di luar tempat tinggalnya.Hal ini kami lakukan dari mulai mereka masih di bonceng hingga mereka bisa membawa sepedanya sendiri.
Ini adalah cerita kenangan pertamakali mengajak anak anak menempuh jarak terjauh sekitar 7km lebih bersepeda dengan anak dengan kondisi jalan yang berbagai macam.Agar mereka tidak cepat merasa lelah kami sengaja sering berhenti sesaat di tempat tempat menarik dan menceritakan detail apa yang mereka lihat.
Seperti ketika kami berhenti sesaat di bawah stasiun kereta gantung atau monorel yang merupakan ciri khas dari moda transportasi kota Chiba yang membentang sepanjang 12 kilo meter melintas di atas kota Chiba.Kalau biasanya mereka naik monorel mereka melihat jalan jalan yang kami susuri saat itu,nah saat ini mereka merasakan langsung menyusuri jalan yang biasanya terlihat dari jendela monorel.
Sepanjang jalan mereka melihat banyak parkir sepeda yang berjejer rapi di samping gedung gedung.Karena sepeda adalah kendaraan praktis dan ramah lingkungan dan sangat di anjurkan di gunakan sebagai salah satu pilihan moda transportasi pribadi yang menyehatkan dan tentu saja murah.
Tak ada hal yang merendahkan seseorang mengendarai sepeda di kegiatan sehari harinya.Karena level kemulian hidup seseorang bukan di lihat mahal tidaknya kendaraan yang di kendarai tetapi lebih pada kemuliaan akhlak orang itu sendiri.
Ketika mereka lelah kami akan mengajak mereka berhenti sejenak di supermarket untuk membeli minuman atau makanan yang mereka inginkan dengan syarat kami harus membaca kandungan yang tertera di kemasan terlebih dahulu.Karena dengan membiasakan diri membaca igrident atau kandungan di kemasan makanan dan minuman yang akan kita konsumsi,kita akan lebih tahu asal dan bahan yang di gunakan.Baik belum tentu halal bukan?maka yang terbaik tentu dulukan yang halal dan thoyib dalam makanan dan minuman.
Karena musim panas kami juga tetap waspada walaupun masih pagi tetapi sinar matahari yang terang dengan suhu yang lumayan panas bisa berdampak dehidrasi untuk tubuh.Maka ketika melewati halte bus,lagi lagi kami menawarkan anak anak untuk mengganti alat transportasi.Tetapi anak anak tetap ingin bersepeda.
Bermain sejenak di taman taman yang memang bertebaran di setiap lingkungan perumahan yang kami jumpai juga menjadi cara untuk berlepas lelah setelah menempuh jarak jalan yang lumayan jauh untuk pertama kalinya di usia mereka.
Inilah perjalanan pertamakali yang terjauh di tempuh bersama anak anak dalam rangka membiasakan dan mengenalkan banyak hal kepada mereka sejak dini tampa keterpaksaan.
Belajar adalah suatu proses yang menyenangkan dan membahagiakan bagi anak anak.Hal ini agar mereka bisa menikmati setiap proses belajarnya dengan benar tentang hidup ini.
Itulah alasan mengapa ketika mereka sekarang ketika mereka bertambah besar tidak pernah berkecil hati setelah mereka besar,mereka harus naik angkutan umum atau berjalan kaki dari sekolah atau kampus ke rumah atau kos yang jaraknya 3km hingga 5 km,berkebalikan jauh dengan teman temannya yang mempunyai segala yang di inginkan.
eh,sebenarnya sih ini taktik agar emak bapaknya jangan di protes anak karena kere,cara ngeles cantik dari ketidakmampuan di bidang financial aja wkwkwk...😅😅😂😂🤣🤣
🤣