Demi matahari dan sinarnya di pagi hari. Demi bulan apabila ia mengiringi. Demi siang apabila ia menampakkan diri. Demi malam apabila ia menutupi. Demi langit serta binaannya. Demi bumi serta penghamparannya. Demi jiwa dengan segala penyempurnaan (ciptaan)-Nya. Allah mengilhami sukma, keburukan dan kebaikan. Beruntunglah siapa yang membersihkannya, rugilah siapa yang mengotorinya.” QS:As-Syams:1-10

Thursday, 10 December 2009

Hormon cinta yg memudar stlah 4thn????

Sebuah hubungan pasti akan menemui titik jenuh. Bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu sudah habis. Peneliti menemukan jika sudah lewat 4 tahun yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Hal itu diungkapkan oleh peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico. Menurut peneliti disana, rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun.

"Tidak ada cinta yang benar-benar murni setelah 4 tahun," ujar seorang peneliti seperti dikutip dari Geniusbeauty, Rabu (9/12/2009).

Rasa tergila-gila yang muncul pada awal-awal jatuh cinta disebabkan oleh
aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri.

Hormon-hormon itu sangat baik untuk tubuh dan mempengaruhi kesehatan seseorang karena bisa membuat aliran darah lebih lancar, denyut jantung lebih stabil, rileks dan perasaan lebih bergairah dan bersemangat. Namun masalahnya efek hormon-hormon itu tidak akan abadi dan akan berkurang seiring berjalannya waktu.

"Bahkan cinta yang sangat dalam sekalipun akan kehabisan efek itu ketika sudah berjalan lebih dari 4 tahun. Hal itu dikarenakan tubuh sudah kebal terhadap semua efek hormon tersebut. Jika sudah begitu, rasa cinta akan cenderung berubah menjadi ketergantungan emosi dan seksual," jelas peneliti dari Meksiko.

Peneliti telah melakukan survei skala besar terhadap orang-orang yang jatuh cinta dan menemukan fakta bahwa cinta adalah obsesi. Ketika terobsesi pada seseorang, apapun caranya akan diperjuangkan, bahkan rela tidak tidur dan tidak makan hanya gara-gara memikirkan orang yang dicintainya. Tapi setelah mendapatkannya, perlahan rasa itu akan hilang.

Untuk itu, bersiap-siaplah terhadap segala kemungkinan terburuk dari sebuah hubungan setelah melewati masa 4 tahun. Hindari rutinitas yang membosankan dan cari variasi dalam setiap kegiatan bersama agar tidak dilanda stres. Coba ingat-ingat lagi, apa yang membuat Anda jatuh cinta padanya dulu, lalu hayati lagi perasaan itu.

sumber:detikhealth

pertama2x baca tulisan diatas langsung tanya ama anak mertua yg kebetulan lagi sama2x baca,"bener nih ngga cinta lagi???",
"ya ngga segitunya kali ma"
wka..wka..wka...

walau agak konyol sekaligus mengejutkan tapi tulisan itu harus disikapi dgn cerdas.
bukan berarti pasutri yg menikah lbh dr 4thn itu begitu "menyedihkan".


kita sering mendengar kata2x sakinah,mawwaddah dan warohma pada saat seseorang menikah.
nah disitulah letak kunci jawabannya.

kalo kita kembali mengkaji salah satu firman Allah yaitu:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”
(ar-Rum:21)


jelas janji Allah SWt disitu mengatakan rasa tentram/sakinah dan rasa kasih sayang/warahmah dlm hubungan suami istri.
seandainya rasa cinta itu katanya mulai menguap tapi kita masih punya yg lebih berharga yaitu sakinah dan warahmah.
kalo kedua ini sdh ada saya yakin buahnya adlh 'mawadah'ato lbh kerennya 'cinta.

cinta disini punya makna lebih luas & haqiqi krn akan meruncing pd titik 'ibadah pd Allah Swt.pernikahan yg mempunyai landasan "ibadah" akan mudah diikuti alurnya.krn stiap datangnya ujian baik berupa kenikmatan(4 ta )atau kekurangan akan dilihat dgn "indah" oleh pasutri.
konteks ibadah dlm menjalankan perkawinan pastinya bisa juga sprt ini:
semangkin byk cobaannya akan semangkin meningkatkan kualitas ibadahnya kepada sang khalik juga mencerdaskan sikap dlm semua kondisi ibadah.
siapa sih yg ngga mau meningkat capabilitas dan atitude juga loyalitas ibadahnya kepda Tuhan yg telah memberi banyak kenikmatan.

menerima kekurangan pasangan dan kalo bisa menutupi dgn kelebihan2x yg pasti dimiliki pasangan akan punya nilai tinggi utk pasutri.
selain itu secara alamiah suatu'kecocokan'itu hanya bisa terjadi karena sesuatu yg berbeda.bahkan ikatan/kesatuannya lbh kuat dri apapun walaupun utk itu pasti ada gesekan2x.ini bisa kita lihat pada pasangan baut dan mur.walau berbeda tapi bila bersatu akan mengunci.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih ya atas komentarnya ^_^