Demi matahari dan sinarnya di pagi hari. Demi bulan apabila ia mengiringi. Demi siang apabila ia menampakkan diri. Demi malam apabila ia menutupi. Demi langit serta binaannya. Demi bumi serta penghamparannya. Demi jiwa dengan segala penyempurnaan (ciptaan)-Nya. Allah mengilhami sukma, keburukan dan kebaikan. Beruntunglah siapa yang membersihkannya, rugilah siapa yang mengotorinya.” QS:As-Syams:1-10

Wednesday, 20 July 2011

Seandainya "pendidikan" itu ramah untuk anak bangsa

Dulu sekali.....bibir ini tak lepas lepasnya bertasbih Subhanallah ketika diawal pagi yang masih dingin untuk kami yang terbiasa tinggal di negara dengan iklim tropis.
Walau memasuki musim semi tetapi temperaturnya masih cukup membuat menggigilkan tubuh.

"ooki na nobbo no furu dokei,ojiisan no tokei....",melodi nada sambung HP yang dinyanyikan Hirai Ken membuyarkan acara sarapan kami di hari ke 5 sejak kami menjajakan kaki di bumi sakura.
Dan suami terlihat berbicara serius ditelepone.

"Hayoo...habis sarapan ini kita langsung kesekolah anak anak.Barusan pihak sekolah memberi tahu lewat telephone bahwa mereka sejak kemarin menunggu kedatangan kita & anak anak disekolah",kata suami setelah menutup telephone.

Bengong,takjub...mendengarkan kata suami."Siapa kami,sehingga kami sampai ditunggu untuk mengantarkan anak anak kesekolah",dalam hati saya berucap.


ketika adam & azzam pindah ke sekolah chigusadai shougakko
Saya datang menyusul suami ke Jepang bersama ke dua anak lelaki