Demi matahari dan sinarnya di pagi hari. Demi bulan apabila ia mengiringi. Demi siang apabila ia menampakkan diri. Demi malam apabila ia menutupi. Demi langit serta binaannya. Demi bumi serta penghamparannya. Demi jiwa dengan segala penyempurnaan (ciptaan)-Nya. Allah mengilhami sukma, keburukan dan kebaikan. Beruntunglah siapa yang membersihkannya, rugilah siapa yang mengotorinya.” QS:As-Syams:1-10

Sunday, 19 July 2015

Obati akarnya,bersihkan hati




Pagi ini saya dan suami duduk santai diberanda rumah orangtua.Seperti tahun tahun sebelumnya setiap lebaran entah kenapa kami membahas tema pembicaraan tentang siapa saja orang yang kami temui lebaran kemarin tapi di lebaran kali ini tak akan kami jumpai selamanya lagi.

Sungguh tak ada seorangpun yang mengetahui tentang rahasia usia,bukan karena tua yg mendahului yang muda karena sering terjadi yg malah yg muda yg lebih dulu berpulang.bukan juga yang sakit yang mendahului yang sehat segar bugar karena tak sedikit kita melihat yang segar malah berpulang tiba tiba.

Ketika kita baru saja ditinggal orang2 terdekat kita merasa yang pergi itu seolah olah masih ada,tetapi seiring waktu berlalu orang2 yang telah pergi itu seolah olah tak pernah ada,sangking jauh dan tak terjangkaunya,oh sayapun akan demikian kelak ceritanya

Sambil ngobrol mata ini menatap pohon jambu air yang berbuah lebat dihalaman.
Ranum bikin ngiler untuk memetiknya.Sekilas bila orang orang yang melintas diluar pagar akan melihat "betapa senangnya sang pemilik karena memiliki pohon yang rindang'subur dan berbuah lebat...".
Padahal sebenarnya buah jambu ini tak pernah bisa dimakan karena walaupun kulitnya halus dalamnya penuh ulat.Benar kita sering melihat sesuatu sekilas ,hanya menggunakan mata karena