Pagi ini saya dan suami duduk santai diberanda rumah orangtua.Seperti tahun tahun sebelumnya setiap lebaran entah kenapa kami membahas tema pembicaraan tentang siapa saja orang yang kami temui lebaran kemarin tapi di lebaran kali ini tak akan kami jumpai selamanya lagi.
Sungguh tak ada seorangpun yang mengetahui tentang rahasia usia,bukan karena tua yg mendahului yang muda karena sering terjadi yg malah yg muda yg lebih dulu berpulang.bukan juga yang sakit yang mendahului yang sehat segar bugar karena tak sedikit kita melihat yang segar malah berpulang tiba tiba.
Ketika kita baru saja ditinggal orang2 terdekat kita merasa yang pergi itu seolah olah masih ada,tetapi seiring waktu berlalu orang2 yang telah pergi itu seolah olah tak pernah ada,sangking jauh dan tak terjangkaunya,oh sayapun akan demikian kelak ceritanya
Sambil ngobrol mata ini menatap pohon jambu air yang berbuah lebat dihalaman.
Ranum bikin ngiler untuk memetiknya.Sekilas bila orang orang yang melintas diluar pagar akan melihat "betapa senangnya sang pemilik karena memiliki pohon yang rindang'subur dan berbuah lebat...".
Padahal sebenarnya buah jambu ini tak pernah bisa dimakan karena walaupun kulitnya halus dalamnya penuh ulat.Benar kita sering melihat sesuatu sekilas ,hanya menggunakan mata karena
itulah panca indera yang paling mudah kita gunakan,dan langsung menyimpulkan tanpa mengetahui sebenarnya keadaan.
Beberapa waktu lalu saya sempat ngobrol dengan pembudidaya jambu dan menanyakan hal tsb.karena walaupun sudah disemprotkan anti hama bahkan pernah ditebang cabangnya hingga habis buahnya tetap berulat.
Ternyata permasalahan bukan terlihat dari yang tampak terlihat tapi permasalahan ada di akar yang sakit,akar dimana ujung dari proses penyerapannya ini yang bermasalah.Jadi walaupun sekilas pohon itu terlihat rindang dan berbuah lebat hampir sepanjang musim tetapi bila alat penyerap bahan kehidupannya terjakiti penyakit maka buahnya akan busuk,berulat dan tak akan bisa dimakan.
Deg...saya tiba tiba langsung kepikiran dan teringat dengan hadist tentang qolbu,hati yang berbunyi
Sungguh tak ada seorangpun yang mengetahui tentang rahasia usia,bukan karena tua yg mendahului yang muda karena sering terjadi yg malah yg muda yg lebih dulu berpulang.bukan juga yang sakit yang mendahului yang sehat segar bugar karena tak sedikit kita melihat yang segar malah berpulang tiba tiba.
Ketika kita baru saja ditinggal orang2 terdekat kita merasa yang pergi itu seolah olah masih ada,tetapi seiring waktu berlalu orang2 yang telah pergi itu seolah olah tak pernah ada,sangking jauh dan tak terjangkaunya,oh sayapun akan demikian kelak ceritanya
Sambil ngobrol mata ini menatap pohon jambu air yang berbuah lebat dihalaman.
Ranum bikin ngiler untuk memetiknya.Sekilas bila orang orang yang melintas diluar pagar akan melihat "betapa senangnya sang pemilik karena memiliki pohon yang rindang'subur dan berbuah lebat...".
Padahal sebenarnya buah jambu ini tak pernah bisa dimakan karena walaupun kulitnya halus dalamnya penuh ulat.Benar kita sering melihat sesuatu sekilas ,hanya menggunakan mata karena
itulah panca indera yang paling mudah kita gunakan,dan langsung menyimpulkan tanpa mengetahui sebenarnya keadaan.
Beberapa waktu lalu saya sempat ngobrol dengan pembudidaya jambu dan menanyakan hal tsb.karena walaupun sudah disemprotkan anti hama bahkan pernah ditebang cabangnya hingga habis buahnya tetap berulat.
Ternyata permasalahan bukan terlihat dari yang tampak terlihat tapi permasalahan ada di akar yang sakit,akar dimana ujung dari proses penyerapannya ini yang bermasalah.Jadi walaupun sekilas pohon itu terlihat rindang dan berbuah lebat hampir sepanjang musim tetapi bila alat penyerap bahan kehidupannya terjakiti penyakit maka buahnya akan busuk,berulat dan tak akan bisa dimakan.
Deg...saya tiba tiba langsung kepikiran dan teringat dengan hadist tentang qolbu,hati yang berbunyi
“Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah, apabila ia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan apabila ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak pula. Ketahuilah segumpal darah itu adalah hati"
Secara biologipun dikatakan betapa pentingnya fungsi hati bagi manusia dimana hati adalah organ yang memiliki banyak fungsi dan pekerjaan dalam tubuh.selain bagian dari sistem pencernaan, hati juga bertindak sebagai filter,penyaring limbah yang terserap dalam tubuh. Ketika zat berbahaya diambil ke dalam tubuh, hati adalah organ yang bertanggung jawab untuk penyaringan.
Benang merah antara akar tumbuhan dan hati manusia itu bisa di ibaratkan dimana orang lain hanya bisa melihat pohon rindang,subur dan berbuah lebat tetapi hakekat sebenarnya mereka hanya sebatas bisa melihat saja sedangkan si pemiliklah yang tau bahwa buah lebat dari pohon suburnya tak dapat dimakan karena busuk.
Seperti juga seseorang yang terlihat kasat mata mempunyai amalan amalan yang banyak,membuat orang lain hormat dan berdecak kagum memuji kesholehannya tetapi dibalik semua itu ternyata dimata Sang Pemilik itu semua adalah tak berguna di karenakan hatinya yang berpenyakit.
Alhamdulillah hingga detik ini ternyata masih diberi perpanjangan waktu lagi untuk beristighfar memohon atas penyakit penyakit hati yang ternyata bisa seperti akar pohon yang berpenyakit dimana akan menghasilkan ulat2 yg bersarang dibuah,akhirnya hanya busuk tak dapat dipanen,seperti juga penyakit hati yang menghabiskan amalan yang telah di lakukan
**Kp.Dukuh Jkrt,3 syawal 1436 H/19 juli 2015
**rindu menulis kembali
**yang tak pernah tau apakah lebaran tahun depan masih ada atau telah tiada...
#throwbackAgain
No comments:
Post a Comment
Terimakasih ya atas komentarnya ^_^