Kelahiran sang penyejuk mata yang ke 3 inilah asal mulanya perkenalan secara intens saya dengan kegiatan walking blog.Membaca dan mengintari blog blog yang kebetulan mampir hanya karena kebutuhan mencari berbagai info.
Mungkin sejak kelahiran si kecil dipuncak musim dingin febuari 2005 tahun lalu yang menyebabkan kegiatan sehari hari otomatis banyak dirumah.
tampa tulisan hanya bongkar pasang background he..he..he..
Cerita awal yang ingin saya tulis adalah tentang kelahiran penyejuk mata kami yang ketiga di kota seribu daun yaitu Chiba.Dari sejak kehamilan yang berjarak hampir
8 tahun dari anak yang ke dua ini banyak sekali pengalaman atau cerita yang ingin ditulis,inilah sebagian jejak yang akan dibagikan.....
Kelahiran sikecil dengan menjalankan operasi Sectio-Caesar yang ketiga kalinya ini mau tamu membuat diri menahan semua keinginan.Tinggal di negeri sakura dengan tiga anak tampa ada bantuan asisten rumah serta keluarga dekat membuat semuanya dilakukan secara mandiri.
Untuk memulihkan kembali kesehatan dan luka operasi dan keinginan menyempurnakan pemberian ASI ekslusif seperti ke dua kakaknya mementahkan semua keinginan untuk beraktifitas diluar.
Apalagi saran dokter yang mengharuskan sejak hamil tua tidak membolehkan turun tangga dan berkatifitas berat secara tidak langsung menghentikan kegiatan bersepeda ria menuju kampus yang letak geografisnya dari perumahan naik turun jalananannya digantikan naik bus menuju Ryagakku senta tempat dimana seringnya belajar Nihongo.
kunjungan teman teman di RS membuat nyeri luka operasi hilang sejenak karena bahagia |
Apalagi sejak kehamilan yang tiada terduga ada banyak masalah dan cerita tersendiri.
Dari salah penghitungan bulan,perkiraan tanggal kelahiran bahkan hingga ada wacana harus pindah kerumah sakit pemerintah di Aoba Byoin yang ternyata dibelakang hari baru kami tahu RS pemerintah lebih bagus kalo dilihat bangunan fisiknya yang lobinya saja mirif hotel dan yang lebih kagum ternyata harganya lebih murah yaitu kami hanya membayar sekitar 15000 yen saja untuk kelahiran Sectio-C
Sedangkan di RS ditempat akram di lahirkan kami membayar hampir 30 % dari harga aslinya ,artinya sudah ditanggung asuransi saja masih sebesar 30 man yen(1 man=10 ribu).Tapi karena merasa sudah nyaman dari awal pemeriksaan kehamilan disini juga sudah kenal dengan dokter obgyn dan beberapa midwife-nya jadi ketika disarankan untuk pindah RS yang letaknya hanya beberapa ratus meter saja kami enggan.Masalahnya trauma ketika mencoba pelayanan RS negri di tanah air dulu ngga mau terulang kembali.Tapi ternyata lain lubuk lain belalang,beda tempat beda pula kebiasaannya he,,,he...he...
ippai osewani nari mashita kureta,hontouni arigatou gozaimasu ..... |
o ya sudah merupakan aturan dari pemerintah Jepang bahwa ibu yang dinyatakan hamil oleh dokter berhak mendapatkan buku kesehatan ibu dan anak resmi dari syakusho dan satu bundle kupon potongan biaya periksa kehamilan yang bisa digunakan baik di klinik ataupun di RS bersalin. Setiap kuponnya seharga 4000-5100 yen serta dua kupon putih seharga sekitar 8000 yen, yang dapat digunakan untuk menutupi biaya USG besar.Lumayan dan sangat bermanfaat untuk pemeriksaan saat kehamilan
para midwife yang baik hati melayani selama kehamilan hingga kelahiran si kecil,Arigatou... |
Selain itu pemerintah punya program dana bantuan biaya persalinan baik persalinan normal dan caesar untuk penduduk berpajak 0 yen seperti kami, yang bernama Jooshi sodan seido.Yang biasa kami sebut uang hadiah melahirkan.
Program bantuan ini ditujukan untuk penduduk berpajak 0 yen yang pendapatannya dianggap tidak mencukupi untuk membayar biaya persalinan dana bantuan sekitar 350 ribu yen Jadi jika biaya RS lebih dari itu, kami hanya menambah kelebihannya.Jadi masalah dana tidak kami pusingkan apalagi hampir rata rata teman teman mahasiswa asing yang melahirkan seringnya melahirkan di RS universitas ini
Tak terasa hampir sepuluh hari sejak Nyuuin atau opname tanggal 1 febuari telah lewat.perjuangan pemulihan sejak Teio sekkai( Operasi cesar) masih jelas tergambar.Para bidan bidan yang sabar juga perhatian dokter obgyn yang membuat sakitnya tidak terasa parah.
Para bidan inilah yang sabar membimbing dan menemani disetiap saat ketika harus menyusui bayi di breastfeeding room.
walau bukan anak pertama ternyata menyusui pertamakalinya itu tetap perlu perjuangan.Entah kenapa dada terasa bengkak dan ASI macet alias tidak lancar.Dampaknya tentu tidak baik untuk bayi karena di minggu pertama bayi akan kehilangan sebagian berat badan .jadi bila asupan ASI kurang bayi bisa menguning atau Oodan dalam bahasa jepangnya
itsu made shinsetsu no koto wasuremasen desu..... |
Para bidan inilah yang sabar membimbing dan menemani disetiap saat ketika harus menyusui bayi di breastfeeding room.
walau bukan anak pertama ternyata menyusui pertamakalinya itu tetap perlu perjuangan.Entah kenapa dada terasa bengkak dan ASI macet alias tidak lancar.Dampaknya tentu tidak baik untuk bayi karena di minggu pertama bayi akan kehilangan sebagian berat badan .jadi bila asupan ASI kurang bayi bisa menguning atau Oodan dalam bahasa jepangnya
Masih teringat bagaimana malam atau tengah malam harus ke ruang menyusui dengan infus yang masih menempel di tangan yang terkadang berdarah karena gerakan yang tidak sengaja.Para midwife dengan sabarnya menempelkan handuk hangat di tengkuk sambil mengajak ngobrol.
"Oppai ga haru irun desu ka?( Payudara terasa mengeraskah)
" O Bonyuu ga dette nai desu ka?(ASI tidak keluarkah?)
Ah itulah sebagian bentuk perhatian mereka untuk kami para ibu ibu diruangan yang nyaman ini,ruang laktasi tempat bertemunya kami dengan sang buah hati.
"Oppai ga haru irun desu ka?( Payudara terasa mengeraskah)
" O Bonyuu ga dette nai desu ka?(ASI tidak keluarkah?)
Ah itulah sebagian bentuk perhatian mereka untuk kami para ibu ibu diruangan yang nyaman ini,ruang laktasi tempat bertemunya kami dengan sang buah hati.
Seorang midwife senior memberikan terapi untuk memperlancar ASI dengan teknik pemencetan di sekitar aerola,wow...sakitnya seperti tersenggolnya jerawat pertama dulu deh qi..qi..qi..qi
Ketika saya tidak bisa menyusui/Ochichi, oppai ageru karena demam malam sehabis operasi mereka meminta izin dulu bila bayinya akan sementara di beri Toosui: Air gula dulu sampai saya bisa menyusui kembali.
Untuk mengurus dua dokumen tsb kita bisa mendownload formulir pengisian data melalui website KBRI, menyiapkan dua -4 lembar pasfoto bayi ukuran 3×4, fotocopy surat nikah, paspor suami istri, birth certificate dari RS, amplop yang dilengkapi perangko 90 yen untuk pengiriman kembali akte kelahiran ke rumah (sebenarnya bisa diambil langsung), dan menyiapkan uang sekitar 2500 yen.
pas fotonya kami diminta berlatar merah.kebetulan ada selimut bayi berwarna merah.mulailah kami ambil fotonya.agak sulit memang karena kebanyakan bayi yang baru lahir banyak tidurnya jadi musti dibangunkan dulu.
Berkali kali akhirnya kami dapatkan juga pasfoto untuk warga baru kelahiran Chiba Japan ini.
Setelah urusan paspor dan akte kelahiran Indonesia selesai, yang harus dilakukan adalah mendatangi Imigrasi Jepang untuk mengajukan visa anak dan membuat kartu penduduk anak. yaitu prosesnya seperti menyerahkan dokumen yang terkait (boshitecho, allien card/KTP orangtua, paspor orangtua dan anak, dan Shussei todoke) .
Proses dari mulai penyerahan sampai pengambilan berjarak sekitar 1-3 minggu untuk visa, sedangkan kartu penduduk anak bisa langsung selesai dalam waktu sehari saja jika syarat sudah lengkap. Berikutnya imigrasi akan menghubungi syakusho tempat kita tinggal menginformasikan pendaftaran penduduk baru di daerah yang bersangkutan.
Begitulah sebagian cerita awalnya tentang ngeblog dan kelahiran sikecil di negara Japan....
Ketika saya tidak bisa menyusui/Ochichi, oppai ageru karena demam malam sehabis operasi mereka meminta izin dulu bila bayinya akan sementara di beri Toosui: Air gula dulu sampai saya bisa menyusui kembali.
minna san...otsukare sama deshita ne.. |
Ketika pulang dari RS,kami mendapat birth certificate atau Shussei todoke: Surat keterangan lahir dari rumah sakit.
dengan Shussei todoke dan boshitecho kita ke syakusho (kantor kecamatan) untuk mengurus administrasi.
o ya untuk mendapatkan Boshitechyou ini yaitu buku kesehatan ibu dan anak yang harus kita bawa saat akan pergi ke rumah sakit/bersalin atau saat Nyuuji-iryou/ Pengobatan bayi; ini didapat di awal kehamilan yaitu dengan menunjukan Ninshin shoumesho: Surat keterangan/bukti hamil dari dokter RS ke syahkusho.
Setelah saya Tai-in/keluar dari rumah sakit setelah rawat inap suami pergi ke syakusho mengurus segala sesuatunya di bagian kesejahteraan anak, kependudukan, dan bagian hokken/asuransi di bagian kependudukan sambil menunjukan birth certificate/Shussei todoke dan boshitecho untuk mendapat seal dan ikan/ cap(pengganti tanda tangan) dari kecamatan yang mengesahkan Shussei todoke laporan kelahiran di Jepang, kemudian membuat kartu keluarga baru.
Di bagian kesejahteraan anaklah penyerahan boshitecho yang sudah cap untuk mengurus tunjangan kesehatan anak,lalu ke bagian asuransi untuk membuat kartu asuransi anak yang baru lahir.selain itu jangan lupa minta beberapa copy birth certificate untuk keperluan pengurusan akta kelahiran,paspor anak yang baru lahir dengan KBRI juga bila pulang ketanah air nanti.pengurusan akta kelahiran anak yang lahir di luar negri berbeda dengan yang didalam negri.
Untuk mengurus dua dokumen tsb kita bisa mendownload formulir pengisian data melalui website KBRI, menyiapkan dua -4 lembar pasfoto bayi ukuran 3×4, fotocopy surat nikah, paspor suami istri, birth certificate dari RS, amplop yang dilengkapi perangko 90 yen untuk pengiriman kembali akte kelahiran ke rumah (sebenarnya bisa diambil langsung), dan menyiapkan uang sekitar 2500 yen.
pas fotonya kami diminta berlatar merah.kebetulan ada selimut bayi berwarna merah.mulailah kami ambil fotonya.agak sulit memang karena kebanyakan bayi yang baru lahir banyak tidurnya jadi musti dibangunkan dulu.
pasfoto di paspor akram |
Setelah urusan paspor dan akte kelahiran Indonesia selesai, yang harus dilakukan adalah mendatangi Imigrasi Jepang untuk mengajukan visa anak dan membuat kartu penduduk anak. yaitu prosesnya seperti menyerahkan dokumen yang terkait (boshitecho, allien card/KTP orangtua, paspor orangtua dan anak, dan Shussei todoke) .
Proses dari mulai penyerahan sampai pengambilan berjarak sekitar 1-3 minggu untuk visa, sedangkan kartu penduduk anak bisa langsung selesai dalam waktu sehari saja jika syarat sudah lengkap. Berikutnya imigrasi akan menghubungi syakusho tempat kita tinggal menginformasikan pendaftaran penduduk baru di daerah yang bersangkutan.
Begitulah sebagian cerita awalnya tentang ngeblog dan kelahiran sikecil di negara Japan....
No comments:
Post a Comment
Terimakasih ya atas komentarnya ^_^