Demi matahari dan sinarnya di pagi hari. Demi bulan apabila ia mengiringi. Demi siang apabila ia menampakkan diri. Demi malam apabila ia menutupi. Demi langit serta binaannya. Demi bumi serta penghamparannya. Demi jiwa dengan segala penyempurnaan (ciptaan)-Nya. Allah mengilhami sukma, keburukan dan kebaikan. Beruntunglah siapa yang membersihkannya, rugilah siapa yang mengotorinya.” QS:As-Syams:1-10

Friday, 30 November 2012

Belajar itu adalah....

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apapun,Dia memberimu pendengaran,penglihatan,dan hati,supaya kamu bersyukur (QS An-Nahl 16: 78).


Dalam ketidak tahuan kita sebagai manusia sejak lahir, kita akan melewati banyak proses belajar tentang semua hal dan dalam segala hal.Baik itu dari hal hal yang sangat sederhana & mungkin saja hal yang sepele hingga belajar tentang hal yang sangat rumit dan berat.
Belajar adalah suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, dari ketidak mampuan menjadi mampu untuk mencapai hasil yang optimal.






 Belajar bisa di artikan sebagai
suatu perubahan yang relatif permanen dalam banyak perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari beberapa pengalaman dan atau  juga yang diperkuat pula oleh latihan.
Belajar juga merupakan akibat adanya interaksi antara gabungan beberapa stimulus dan juga respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Belajar untuk seorang anak bisa  meliputi perilaku pada sisi kognitif,afektif,dan psikomotorik.
Belajar secara tidak langsung akan berdampak pada beberapa perubahan perilaku(change behavior) di 3 sisi tersebut.
Dimana perubahannya sendiri tidak harus langsung belajar formal  seperti pada umumnya  saja tapi bisa juga di dapat dari adanya suatu pengalaman, praktik atau latihan.


"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda seluruhnya,..." (al-Baqarah 31)


Mula-mula manusia  belajar ilmu pengetahuan dari  Allah .Ini jelas ada pada ayat diatas.Allah mengenalkan kepada manusia ‎alam yang ada pada awal penciptaan dan mengajarkan nama-nama semua itu.
Dari sinilah ‎diketahui bahwasannya  manusia mempunyai potensi dan kemampuan berpikir untuk mengenali segala sesuatu.potensi inilah yang pada prosesnya memunculkan proses belajar termasuk bagi bayi yang baru dilahirkan sekalipun



Ketika seorang anak misalnya sedang belajar mengenal tentang panca inderanya ,akan lebih baik kita  mengenalkannya dengan pengalamannya sendiri dari hal yang sederhana saja.


Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan seperti ketika kita mengajak balita kita bermain salju.Pada saat itu biarkan saja mereka memegang sendiri benda tersebut.Setelah mereka merasakan sensasi dinginnya salju lalu kita  bisa mengajak mereka mengamati dengan cara yang sederhana  sesuai usia mereka.Lakukanlah kegiatan kegiatan kecil yang berhubungan langsung dengan sifat benda yang akan kita kenalkan.Lalu dengan bahasa yang ringan kita bisa membantu mereka dengan sesederhana mungkin untuk menganalis & menyimpulkan kegiatan  yang berbalut suasana bermain tersebut.Seperti kita  bilang "salju ini dingin ya","jika terkena panas salju ini berubah menjadi es dan lama kelamaan mencair ya.."


Pada saat kita sedang bermain dengan anak jangan sia siakan waktu tersebut untuk  kita gunakan mengenalkan benda beserta sifatnya,serta menanyakan bagaimana  rasanya  pengalaman  pertamanya  memegang benda tersebut  pertama kalinya.Hal ini secara tidak langsung sebenarnya kita telah menghiasi hidup mereka dengan pengalaman yang  bisa  menjadi memori tersendiri yang pastinya akan berguna  dikemudian hari.


Cronbach (1954) menyatakan bahwa
“Learning is shown by change in behavior as result of experience”. 
Menurut Cronbach belajar sebaik-baiknya adalah dengan pengalaman. Karena didalam suatu pengalaman tertentu seluruh panca indera dapat merasakan banyak hal dan menyimpannya dalam  memori,yang tentunya akan memperkaya data yang masuk ke  otaknya.
Dari suatu pengalaman itu secara  tiak langsung anak akan  mengamati,membaca,meniru,mencoba,mendengar bahkan mengikutinya langsung.
Seperti juga  dengan apa yang dikemukakan oleh Spears (1955), yang menyatakan
“ Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction”.

Kalau kita cermati sebenarnya belajar tentang panca indera artinya kita tak bisa lepas dengan  belajar tentang perilaku psikomotorik itu sendiri loh...


Mengajarkan tentang perilaku kognitif pada anak maka sebenarnya kita mengajak sang anak tentang kegiatan yang menyangkut perkembangan mental seperti bagaimana berfikir, mengetahui, memahami,dimana ini akan berpengaruh pada sikap, kepercayaan, dan pengharapan, yang kelak akan dapat menjaddi faktor yang menentukan di dalam perilaku sang anak.So perilaku ini akan berpengaruh pula pada tingkat intelektualitasnya.

Sebaiknya semua perilaku itu tersusun secara teratur dan terus menerus.Contoh ketika kita mulai mengenalkan pertama kali menggunakan sikat gigi.




Setelah anak belajar perilaku kognitif,yang kita harapkan perilaku ini akan dibarengi dengan perubahan pada perilaku afektifnya.
Perilaku afektif ini bisa kita pada cara anak mengungkapkan emosi,perasaannya terhadap apa yang ia rasakan dibermacam kondisi suasana hati juga sesuai dengan usianya tetapi emosionalnya hendaknya masih sesuai.
Perilaku ini bisa kita lihat ketika anak memeluk kita dengan erat sambil bilang "adek sayang mama"
Atau ketika anak belajar berani mencoba permainan baru.Seperti bermain perosotan dengan belajar menaiki tangga sendiri lalu meluncur dengan cepatnya ke bawah dan sambil berkata dengan gembiranya:
"horee...adek sudah bisa tapi sebenarnya takut juga loh ma.."

Ya..

Belajar adalah bagian dari proses kehidupan itu sendiri.selain itu belajar akan menaikan derajat kita seperti firman Allah

“…… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…..” (Al Mujadilah:11) “
Long life education” atau belajarlah  seumur hidup.

Belajar dimulai sejak kita kecil,sepanjang hidup dan hingga nafas masih ada
Seperti yang Rasulullah pernah katakan dalam hadistnya tentang hal ini


أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ

“Udlubul ilma mahdi illal lahdi”,

“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”


Ilmu pengetahuan itu didapat melalui proses belajar, baik melalui bimbingan orang,pendidikan lembaga formal atau dari belajar pada pengalaman/hikmah juga pemenuhan beberapa latihan.

Belajar janganlah dikotakkan dalam sebuah hasil akhir yang berupa angka secara lahir saja tetapi alangkah baiknya belajar itu hendaknya akan mengubah  nilai atau harga yang lebih dalam lagi.Dan juga akan  berbanding lurus dengan pertambahan  rasa syukur.
Jadi  mari belajar,dan terus belajar karena kata belajar bukan hanya milik kanak kanak tapi juga untuk kita orang dewasa hingga akhir hayat agar rasa syukur kita terus bertambah hingga kita bisa menikmati dengan bahagia semua berkah yang Allah telah anugrahkan kepada kita..............






No comments:

Post a Comment

Terimakasih ya atas komentarnya ^_^